Danau Labuan Cermin, Tawar di Permukaan
dan Asin di Bagian Dasarnya
Jauh di pedalaman Kalimantan Timur sana,
terbentanglah Danau Labuan Cermin. Danau
bening ini istimewa karena memiliki diisi oleh 2
organisme dari dunia yang berbeda. Danau ini
memiliki aliran air asin yang hanya ada di
bagian bawah danau dan tawar di permukannya.
Labuan Cermin terletak di Kecamatan Biduk-
biduk, Kalimantan Timur. Jika dilihat di peta,
letaknya tepat di punggung hidung
Kalimantan. Tempat ini bisa ditempuh dalam
tiga jam perjalanan laut dari Derawan.
Bagian atas Danau Labuan Cermin berisi air
tawar seperti danau pada umumnya. Namun
beberapa meter di bawahnya terdapat aliran
air asin. Anehnya, kedua jenis air ini tidak
tercampur. Secara kasat mata dapat dilihat
bahwa air laut dan air tawar dipisahkan oleh lapisan serupa awan.
Belum ada yang melakukan penelitian di
daerah ini sehingga terbentuknya fenomena ini
masih menjadi misteri.
Lapisan keruh berwarna putih itu diduga hasil
pembusukan organisme dasar labuhan yang
terperangkap dan tak bisa pergi. Dua jenis air
di danau ini juga menghadirkan organisme
dari dua dunia. Ikan air tawar hidup di
permukaan, sedangkan ikan air laut bisa ditemukan di dasar danau.
Air asinnya bisa dijumpai pada kedalaman
sekitar 2 meter dari permukaan danau.
Rupanya ketebalan lapisan air tawar dan air
asin bisa berubah sesuai dengan pasang-surut
air laut.
Danau mungil ini dikelilingi hutan dan ada
tebing menjulang tinggi di salah satu sisinya.
Tak mengherankan jika danau ini diberi nama
Labuan Cermin, airnya jernih sekali sampai
orang bisa bercermin di atasnya. Arus di
beberapa tempat cukup kuat dan mudah menyeret orang yang tak bisa berenang.
Untuk menuju tempat ini pengunjung harus
menumpang sampan nelayan dan melewati
perjalanan selama 15 menit, menembus semak
bakau dan hutan. Hutan itu masih dihuni
aneka binatang liar seperti monyet, bekantan,
berang-berang dan beruang madu.
Karena jaraknya cukup jauh dari kota,
jarang atau hampir tidak ada turis yang
berkunjung ke sini. Tempat ini hanya dikenal
oleh orang-orang lokal dari sekitar daerah itu.
Fasilitas dan prasarana pun masih seadanya.
Tempat bermalamnya adalah sebuah Pusat
Informasi Nelayan (PIN) binaan The Nature
Conservancy, lembaga pegiat pelestarian
lingkungan.
PIN berbentuk rumah panggung di tepi muara
sebuah sungai, hanya beberapa ratus meter
dari laut. Rumah itu punya semacam
dermaga kecil tempat menambatkan perahu.
Sungai di depan PIN berair payau. Kadar
keasinannya tergantung pada pasang-surut air
laut. Ketika laut surut, sungai berubah
menjadi sangat jernih sehingga dasarnya dapat
dilihat dengan jelas.
Dari beranda kita bisa melihat ikan
berseliweran. Ada ikan yang banyak durinya,
ada ikan yang menyengat dan ikan yang
bertubuh pipih panjang.
Tak hanya dikunjungi oleh para nelayan, PIN
juga menjadi tempat berkumpul anak-anak
nelayan yang hendak menonton film tentang
kehidupan laut atau membaca koleksi
perpustakaan.
sumber
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Click here for komentarWaahhh...indah bgt. Ga kalah cantik sama Maldives.
Infonya mantab bgt...
Salam kenal,
Natural Hut
www.naturalhut.net
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon